Perancis menambah keamanan setelah serangan |
Seusai kejadian di Paris pada tanggal 13 November 2015 kemaren, kalau tidak salah pada hari Sabtunya, saya seperti biasa membuka Facebook dan melihat-lihat newsfeed pada saat itu. Saya melihat banyak teman-teman saya yang mengganti profile picture mereka dengan filter bendera Perancis. Dengan keinginan dan alasan saya sendiri, saya pun ikutan untuk memasang filter tersebut di profile picture Facebook.
Namun beberapa saat kemudian mulai muncul postingan-postingan dari teman-teman di Facebook yang umumnya tidak memasang filter bendera Perancis yang intinya kita tidak seharusnya memandang sebelah mata, yaitu dengan membesar-besarkan berita di Paris dan melupakan kejadian-kejadian di timur tengah, khususnya di Palestina.
Mungkin memang sekilas dilihat, kurang adil kalau sehari setelah kejadian di Paris, Facebook lansung menawarkan kemampuan untuk menaruh bendera Perancis dengan hanya menakan 2 atau 3 tombol. Tapi pertanyaannya adalah, apakah perlu menunjukkan sentimen kepada orang-orang yang sedang menunjukkan simpati?
Banyak sekali media yang meliput berita tentang kejadian di Paris. Tidak ada yang meliput kejadian-kejadian di Palestina.Pernyataan ini salah besar. Sudah banyak sekali media yang meliput kejadian-kejadian di Palestina dan negara-negara di timur tengah lainnya. Sudah banyak sekali organisasi-organisasi yang meminta bantuan untuk Palestina. Silahkan di-Google kata "Palestine" (bahasa Inggris dari Palestina) dan masuk ke bagian berita (News). Anda akan melihat berita terakhir adalah beberapa jam yang lalu. Berita setelah itu juga beberapa jam yang lalu. Berita-berita setelah itu juga tidak jauh lamanya. Coba kita kalkulasikan. Anggap ada satu berita tentang Palestina dalam satu jam. Ada berapa berita dalam sehari? Ada berapa berita dalam setahun ke belakang? Ada berapa berita sejak dimulainya perang di tahun 1960-an?
Dunia barat tidak peduli dengan kejadian di timur tengah.Pernyataan ini juga salah besar. Pada tanggal 30 September 2015, pada akhirnya bendera Palestina dikibarkan di markas besar PBB. Pengibaran ini memang bukan berarti akhir dari perang dan penderitaan orang-orang Palestina, namun ini adalah bukti dari hasil dorongan negara-negara anggota PBB yang banyak dari dunia barat.
Apabila dunia barat peduli, perang di Palestina harusnya sudah berakhir bertahun-tahun yang lalu.Biarpun negara-negara barat banyak yang tidak setuju dengan penindasan yang terjadi di Palestina, mereka tidak bisa membantu dengan kekuatan militer yang dikarenakan Israel bukanlah musuh mereka. Apalagi negara-negara barat banyak yang beragama Kristen, dan tanah yang diduduki Israel adalah juga tanah suci orang-orang Kristen. Mereka hanya bisa membantu mendorong perdamaian antara pihak yang bertikai, bukan dengan militer.
Karena dunia barat mayoritas adalah non-muslim, kita juga seharusnya tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan mereka.Memang benar negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim ada di dunia belahan timur. Tapi bukan berarti tidak ada orang muslim di dunia belahan barat. Contohnya, Perancis adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di Eropa Barat. Dan agama kedua terbesar (paling banyak dianut) di Perancis adalah agama Islam. Jadi tidaklah benar untuk mengatakan bahwa negara-negara barat adalah non-muslim.
Orang-orang yang mengaku beragama Islam tapi bertempat tinggal di negara barat adalah kafir karena mereka adalah rakyat dari negara kafir.Orang-orang ini memeluk agamanya dengan bebas tanpa paksaan dari siapa pun. Mereka shalat, membaca Al-Quran, menunaikan ibadah haji, bersedekah, pergi ke masjid, dan berdoa kepada Allah. Dan juga banyak dari orang-orang ini melarikan diri dari negaranya (negara arab) karena mereka tidak bisa beribadah dengan tenang. Masih banyak tempat-tempat di kawasan arab yang wanitanya tertekan (diperlakukan semena-mena) dan tempat-tempat yang selalu bertikai (perang, bom, dan sebagainya). Siapakah anda yang dapat mengatakan orang-orang itu kafir?
Dunia tidak menindak-lanjuti kejadian-kejadian di timur tengah seperti layaknya Paris pada hari Jumat kemaren.Apa yang terjadi di timur tengah adalah perang antara sedikitnya dua kubu. Yang terjadi di Paris adalah terorisme. Ini adalah dua hal yang sangat berbeda. Mari kita ambil contohnya Palestina dan Israel lagi. Dua kubu ini memperebutkan tanah yang mereka anggap adalah tanah mereka. Ada yang mendukung Palestina, dan ada yang mendukung Israel karena kedua kubu mempunyai alasan yang pendukungnya anggap masuk akal. Dari penjelasan ini, harusnya terlihat jelas bahwa yang terjadi di Paris kemaren sangat lah tidak mirip. Tidak mirip sama sekali. Karena teroris seharusnya tidak punya pendukung (karena pendukung teroris adalah teroris). Sangat lah wajar bila dunia mempunyai satu suara, yaitu mendukung Perancis sebagai korban terorisme.
Lalu mengapa Palestina tertindas? Mengapa Israel jauh lebih kuat?Di sini lah letak masalahnya. Pendukung-pendukung Israel sangat loyal dan membantu. Sedangkan pendukung Palestina biasanya hanya bisa menonton dan menutup telinga. Biasanya, orang-orang yang membela Palestina dikarenakan Palestina adalah negara Islam. Namun, kita bisa melihat di peta dunia bahwa Palestina dikelilingi oleh negara-negara Islam lainnya. Menurut logika, seharusnya Palestina dapat lebih kuat melihat negara-negara tetangga yang umumnya kaya raya, besar, dan lokasinya sangat dekat.
Letak Palestina di antara Turki, Suriah, Irak, Yordania, Arab Saudi dan Mesir |
Di manakah bantuan dari negara-negara ini? Kenapa kita menyalahkan negara-negara barat tapi tidak mempertanyakan keberadaan negara-negara arab yang super kaya dengan kekayaan alam yang berlimpah? Apakah bentuk bantuan dari mereka?
Lalu bagaimana dengan Irak, Afghanistan, dan negara-negara tertindas lainnya?Menurut saya, pernyataan di atas tidak dapat didukung dengan fakta-fakta yang ada. Irak adalah negara yang bermasalah di timur tengah. Irak perang dan menduduki Iran dari tahun 1980 sampai tahun 1988. Bayangkan saja Korea Utara saat ini, itu lah Irak pada saat itu. Bukan hanya karena hubungannya dengan negara-negara lain, Irak adalah nenek moyangnya ISIS yang sekarang sudah menjamur di seluruh dunia. Dipercaya bahwa tindakan-tindakan ISIS pada saat ini adalah apa yang dilakukan oleh Irak disaat pemerintahan Saddam Hussein. Korban-korban dari pemerintahan Saddam Hussein adalah rakyatnya sendiri. Maka karena itu, lepasnya Irak dari Saddam Hussein adalah yang terbaik untuk Irak, dan negara-negara lain, khususnya negara-negara yang akan kena dampak nuklir bila suatu saat nuklir itu meledak atau diluncurkan.
Mirip situasinya dengan Irak, Afghanistan juga adalah negara yang bermasalah. Bedanya, keadaan di Irak dikarenakan oleh pemimpinnya sendiri. Tapi di Afghanistan, masalah muncul karena keadaan politik di negaranya dan keberadaan kelompok Taliban dan al-Qaeda yang tidak mencerminkan ajaran Islam sedikitpun. Di awal tahun 2001 (sebelum kejadian di WTC, Amerika Serikat), beberapa petinggi-petinggi Afghanistan meminta bantuan kepada parlemen Uni-Eropa untuk mengatasi masalah di negara mereka.
Negara-negara lainnya? Negara apakah yang dimaksud? Iran? Arab Saudi?
Patut diketahui bahwa negara-negara arab bukan lah negara-negara malaikat yang menjunjung tinggi agama Islam. Orang-orang di sana tidak otomatis menjadi pemuka agama dan masuk surga. Kenyataannya kebanyakan mereka adalah gila harta dan suka berfoya-foya. Selain dari masalah materi, negara-negara ini juga sampai sekarang mempunyai masalah dengan perang saudara. Pada umumnya perang saudara ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda antara golongan Sunni dan Syi'ah. Masalah-masalah yang timbul di sana tidak ada hubungannya dengan Amerika Serikat atau pun negara-negara barat lainnya.
Dari semua informasi di atas, masihkan anda dapat mengatakan, "Saya membela arab karena mereka Islam?" Arab yang mana yang anda maksud, Arab Saudi, Iran, Irak? Islam mana yang anda maksud, Sunni, Syi'ah, ato yang lain? Apa maksud anda dari "membela" padahal di sisi lain mereka tidak membela siapa-siapa (tidak membantu Palestina sepenuhnya)?
Dengan semua alasan-alasan saya di atas, maka saya dapat mengatakan bahwa menunjukkan sikap sentimental terhadap bendera Perancis di Facebook adalah salah. Karena kita tidak bisa mengatas namakan agama untuk membela atau merendahkan suatu negara. Kita membela Palestina karena kita manusia yang mempunyai hati. Kita tahu bagaimana penderitaan mereka di sana. Kita tidak ingin penderitaan mereka berlanjut. Nyawa seorang manusia sangat lah berharga. Tidak seorang pun berhak untuk mencabut nyawa manusia lainnya. Dengan alasan yang sama, kita juga seharusnya bersimpati kepada korban-korban kejadian di Paris, dan mengutuk tindakan orang-orang yang menybarkan teror pada saat itu, saat ini, kapan saja, dan di mana saja.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/State_of_Palestine
https://www.google.ca/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=palestine&tbm=nws
http://www.cnn.com/2015/09/30/world/united-nations-palestinian-flag/
https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_France
http://www.plands.org/images/1Palestine%20Location.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/Iraq_War_(disambiguation)
http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2014/12/crisis-iraq-was-rise-isil-surp-2014122592114375688.html
https://en.wikipedia.org/wiki/War_in_Afghanistan_(2001%E2%80%9314)